Secara umum, transceiver adalah perangkat yang dapat mengirim dan menerima sinyal, sedangkan transponder adalah komponen yang prosesornya diprogram untuk memantau sinyal masuk dan memiliki balasan terprogram dalam jaringan komunikasi serat optik.Faktanya, transponder biasanya dicirikan berdasarkan kecepatan datanya dan jarak maksimum yang dapat ditempuh sinyal.Transceiver dan transponder berbeda dan tidak dapat dipertukarkan.Artikel ini menjelaskan perbedaan antara transceiver dan repeater.
Transceiver vs. Transponder: Definisi
Dalam komunikasi serat optik, transceiver optik dirancang untuk mengirim dan menerima sinyal optik.Modul transceiver yang umum digunakan adalah perangkat I/O (input/output) hot-swappable, yang dicolokkan ke perangkat jaringan, seperti switch jaringan, server, dan sejenisnya.Transceiver optik biasanya digunakan di pusat data, jaringan perusahaan, komputasi awan, sistem jaringan FTTX.Ada banyak jenis transceiver, termasuk 1G SFP, 10G SFP+, 25G SFP28, 40G QSFP+, 100G QSFP28, 200G dan bahkan transceiver 400G.Mereka dapat digunakan dengan berbagai jenis kabel atau kabel tembaga untuk transmisi jarak jauh dalam jaringan jarak pendek atau jarak jauh.Selain itu, terdapat transceiver serat optik BiDi yang memungkinkan modul mengirim dan menerima data melalui serat tunggal untuk menyederhanakan sistem pengkabelan, meningkatkan kapasitas jaringan, dan mengurangi biaya.Selain itu, modul CWDM dan DWDM yang menggandakan panjang gelombang berbeda ke satu serat cocok untuk transmisi jarak jauh di jaringan WDM/OTN.
Perbedaan Antara Pemancar dan Transponder
Baik repeater maupun transceiver secara fungsional merupakan perangkat serupa yang mengubah sinyal listrik dupleks penuh menjadi sinyal optik dupleks penuh.Perbedaannya adalah transceiver serat optik menggunakan antarmuka serial, yang dapat mengirim dan menerima sinyal dalam modul yang sama, sedangkan repeater menggunakan antarmuka paralel, yang memerlukan dua modul serat optik untuk mencapai keseluruhan transmisi.Artinya, repeater perlu mengirimkan sinyal melalui modul di satu sisi, dan modul di sisi lain merespons sinyal tersebut.
Meskipun transponder dapat dengan mudah menangani sinyal paralel dengan kecepatan lebih rendah, transponder memiliki ukuran yang lebih besar dan konsumsi daya yang lebih tinggi daripada transceiver.Selain itu, modul optik hanya dapat menyediakan konversi listrik ke optik, sedangkan transponder dapat mencapai konversi listrik ke optik dari satu panjang gelombang ke panjang gelombang lainnya.Oleh karena itu, transponder dapat dianggap sebagai dua transceiver yang ditempatkan saling membelakangi, yang lebih mungkin digunakan untuk transmisi jarak jauh dalam sistem WDM yang tidak dapat dijangkau oleh transceiver optik biasa.
Kesimpulannya, transceiver dan transponder pada dasarnya berbeda dalam fungsi dan penerapannya.Fiber repeater dapat digunakan untuk mengubah berbagai jenis sinyal, termasuk multimode ke mode tunggal, serat ganda menjadi serat tunggal, dan satu panjang gelombang ke panjang gelombang lainnya.Transceiver, yang hanya dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal optik, telah lama digunakan di server, switch jaringan perusahaan, dan jaringan pusat data.
Waktu posting: 15 Agustus-2022